Wednesday, July 22, 2009

Apel

Apel sudah tidak asing lagi bagi kita. Sekitar 75.000 tahun, buah ini dikonsumsi oleh manusia. Selain itu, buah yang kaya serat dan vitamin ini digemari oleh masyarakat Yunani Kuno dan Roma.

Namun, sampai saat ini, daerah asal muasal apel belum jelas diketahui. Akan tetapi, sebagian orang berpendapat, apel pertama kali ditemukan di daerah antara Kaspia dan Laut Hitam. Sebagian lagi mengatakan, apel telah dikenal orang pada zaman prasejarah di sekitar danau di Swiss.

Di Amerika Serikat, menurut catatan Massachusetts Bay Company, apel mulai ditanam di New England pada 1630. Sejak saat itu, apel menjadi buah yang sangat tersohor. Bibit apel sendiri dibawa oleh para misionaris, pedagang, dan penduduk lokal Amerika Serikat sendiri.

Cara Mengkonsumsi Apel

Apel, selain segar dikonsumsi langsung, dengan kandungan gizinya yang banyak, juga bisa dibuat menjadi penganan ringan seperti keripik. Air yang dikandung apel berisi asam yang menyegarkan. Mengunyah apel dengan suaranya yang bergelutuk memberikan kesan spesial tersendiri. Jus yang dihasilkan juga bercitarasa manis dan dari waktu ke waktu tak pernah jemu diteguk para penggemarnya.

Kandungan Nutrisi Apel
  • Kaya serat
  • Kandungan vitamin C dan potasiumnya yang tinggi
  • Rendah sodium
  • Rendah lemak, cocok untuk diet.
Klasifikasi Ilmiah Apel
Family: Rosaceae
Genus: Malus

Cara Menyimpan Apel
Tempat yang cocok untuk menyimpan apel adalah lemari es. Agar apel tidak menjadi cokelat setelah dibelah, taruh potongan apel tersebut di dalam mangkuk dan berilah dua sendok makan perasan jeruk nipis.

Kandungan Vitamin dan Mineral (Per 100 gram)
Energi yang dikandung: 207 kJ/Kcal
Air: 84%
Serat: 2.3 g
Lemak: 0 g
Protein: 0.4 g
Gula: 11.8 g
Vitamin A: 2 ug
Vitamin C: 15 mg
Vitamin B1: 0,02 mg
Vitamin B2: 0,01 mg
Vitamin B6: 0,05 mg
Vitamin E: 0,5 mg



Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com

perkembangan anak

Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.

Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka.

Kelak, orangtua akan mengalami penyesalan yang mendalam.

Apa saja tahapan perkembangan anak?

Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa:
  • Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
  • Early childhood (usia 3-6 tahun)
  • Middle childhood (usia 6-11 tahun)
Perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut:
  • fisik (motorik)
  • emosi
  • kognitif
  • psikososial

Aspek-aspek perkembangan anak

  1. Perkembangan Fisik (Motorik)
    Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

    Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

    • Perkembangan motorik kasar
      Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh.

      Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.

    • Perkembangan motorik halus
      Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.

      Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.

  2. Perkembangan Emosi
    Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya.

    Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.

  3. Perkembangan Kognitif
    Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara.

  4. Perkembangan Psikososial
    Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.

    Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut berkembang secara seimbang.

    Rangsangan atau latihan tidak bisa terfokus hanya pada satu atau sebagian aspek. Tentunya, rangsangan dan latihan tersebut diberikan dengan tetap memerhatikan kesiapan anak, bukan dengan paksaan.

pencegahan penyakit

Pencegahan penyakit sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Sebaiknya, kegiatan ini diterapkan sejak dini atau saat tubuh masih sehat sehingga penyakit enggan menjangkiti tubuh kita, kesehatan tubuh pun terjaga.

Dengan tubuh sehat dan prima, kita dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.

Jangan lupa, kenalkan juga pencegahan penyakit kepada putra-putri kita sejak kecil (balita) agar mereka terbiasa dan dapat menjadi bekal berharga bagi kehidupan mereka pada masa mendatang.

Enam pola untuk mencegah penyakit

Jika dilakukan dengan rutin dan bersungguh-sungguh, beberapa tips di bawah ini (sedikit banyak)dapat membantu agar tubuh tidak mudah diserang penyakit.Tips-tipsnya sangat sederhana danmudah dilakukan, yaitu dengan menerapkan:

Pola makan yang seimbang kandungan gizinya. Pola food combaining sangat efektif untuk mencegah berbagai macam penyakit.

  1. Pola olah raga yang teratur sesuai berat badan dan jenjang usia. Yoga sangat disarankan bagi orang-orang yang berusia di atas 30 tahun.
  2. Pola pikiran positif (manejemen pikiran) agar terhindar dari stress.
  3. Pola hidup yang sehat dan seimbang.
  4. Pola istirahat yang cukup.
  5. Pola bernapas dalam yang benar dan teratur.


Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pencegahan penyakit secara khusus, silakan lihat juga pencegahan berbagai macam penyakit di MENU TAMBAHAN sebelah kanan.

penyakit kuning
penyakit pada telinga
penyakit stroke
penyakit busung lapar
penyakit beri beri
penyakit herpes
penyakit kanker
penyakit pada mata
penyakit saluran pencernaan
penyakit polio
penyakit TBC
penyakit AIDS
penyakit bakteri
penyakit bayi
penyakit maag
penyakit radang panggul
penyakit usus
penyakit pada ginjal
penyakit pada hati
penyakit herves
penyakit hepatitis
penyakit kencing manis
penyakit otak
penyakit paru paru
penyakit tidak menular
penyakit buta warna
penyakit kelamin
penyakit kuning pada bayi
penyakit tulang
penyakit tumor
penyakit anak
penyakit batu ginjal
penyakit ginjal
penyakit hepatitis B
penyakit hidung
penyakit keputihan
penyakit kulit
penyakit mata
penyakit terminal
penyakit darah
penyakit diare
penyakit kanker paru paru
penyakit lupus
penyakit asma
penyakit diabetes
penyakit HIV
penyakit spilis
kanker
penyakit lambung
penyakit mag
gambar penyakit
kanker hati
paru paru
penyakit alergi
penyakit hati
penyakit
penyakit asam urat
penyakit demam berdarah
penyakit hipertensi
penyakit paru
penyakit susah tidur
lambung
penyakit cacar
penyakit gondok
penyakit jantung
gejala penyakit
penyakit dalam
penyakit malaria
penyakit paget
penyakit tipes
cacar
jantung
macam macam penyakit kulit
penyakit gigi
radang
penyakit kehamilan
alergi
hepatitis
kulit
penyakit infeksi
penyakit kista
asam urat
epidemiologi
penyakit usus buntu
kencing manis
asma
demam berdarah
otak
stroke
diare
herpes